HASUD
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikarunkan Allah
kepada sebahagiankamu lebih banyak dari sebahagian yang lain” (Q.S. An-nisa, 4:32)
Salah satu penyakit hati yang sering merasuki
jiwa manusia dengan tidak mengenal golongan, pangkat, jabatan, keturunan dan
usia baik laki-laki maupun perempuan adalah Dengki (Hasud).
Hasad adalah merasa tidak suka
dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain.( senang melihat orang lain susah, susah melihat
orang lain senang.
ALLAH mengajarkan hamba2NYA beriman agar terhindar dari penyakit
dengki & selamat dari pendengki dalam surah Al Falaq,
“Min syarri haasidin
idzaa hasad“
Ya ALLAH, kami mohon perlindunganMU dari sifat hasud & orang-orang yang hasud
Ya ALLAH, kami mohon perlindunganMU dari sifat hasud & orang-orang yang hasud
Bahaya hasad
1. Hasad adalah
sifat orang-orang yahudi
Hasad
merupakan salah satu sifat buruk yang dimiliki oleh orang-orang yahudi. Allah
telah berfirman di dalam AlQur’an (yang artinya),
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ فَقَدْ
آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا
عَظِيمًا
ataukah
mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah
berikan kepadanya? sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada
keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.
(Annisa’ 54 )
Dalam ayat
lain Allah berfirman
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ
أَنْفُسِهِمْ
“Sebahagian
besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada
kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka
sendiri”. (QS Al-Baqarah:109).
Ayat di atas
telah memberikan penjelasan kepada kita bahwa orang-orang yahudi adalah
orang-orang yang memiliki hasad yang besar kepada umat Islam. Oleh karena itu,
tak ayal mereka selalu memerangi umat Islam dari zaman ke zaman. Dengan
kebencian yang mendalam kepada umat Islam, mereka tidak akan senang dan rela
jika Islam tersebar luas di dunia. Oleh karena itu mereka selalu melancarkan
propaganda-propaganda yang dapat membuat cahaya Islam redup.
Hasad adalah salah satu perangai orang-orang
Yahudi sehingga siapa saja yang mempunyai sifat hasad maka dia telah meniru
gaya hidup mereka wal iyyadzubillah, ALLAH subhanahu wa ta’ala berfirman,
2. Orang yang
memiliki sifat hasad tidak sempurna imannya
Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam bersabda,
عَنْ أَبِيْ حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ خَادِمِ رَسُوْل الله عَنْ النَّبِي قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik, khadim (pembantu) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau berkata, “Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya”.
Dalam hadits di atas Rasulullah menerangkan
bahwa diantara bukti sempurnanya iman seseorang yaitu ia mencintai segala
sesuatu yang baik untuk saudaranya sebagaimana ia mencintai kebaikan tersebut
dimiliki oleh dirinya sendiri. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat sulit
ditemui di hari ini. Dimana banyak sekali orang yang tidak senang dengan
kenikmatan dan kesenangan yang diperoleh oleh tetangganya. Bahkan yang lebih
buruk, ia berdo’a agar nikmat yang diterima tetangganya tersebut hilang dan
berpindah kepadanya. Na’udzubillah min dzalik.
3.Hasad dapat menghancurkan kebaikan yang ada
didalam dirinya
Benar saja pernyataan di atas, karena orang
yang memiliki sifat hasad akan terus merasa gerah dengan orang lain sehingga ia
tidak akan pernah rela orang lain memiliki ini dan itu. Lalu ia menyebarkan
propaganda-propaganda dan gosip-gosip agar tetangganya tersebut jatuh harga
dirinya di hadapan masyarakat. Oleh karena itu, Rasulullah melarang seseorang
untuk hasad kepada orang lain dikarenakan ia dapat menyebabkan hilangnya
kebaikan-kebaikan yang ada di dalam diri orang tersebut sebagaimana sabda
beliau,
ﺇِﻳﱠﺎﻛُﻢْﻭَﭐﻟْﺤَﺴَﺪَﻓَﺈِﻥﱠﭐﻟْﺤَﺴَﺪَﻳَﺄْﻛُﻞُﭐْﻟﺤَﺴَﻨَﺎﺕِﻛَﻤَﺎﺗَﺄْﻛُﻞُﭐﻟﻨﱠﺎﺭُﭐﻟْﺤَﻄَﺐَ
Artinya : “Jauhilah
darimu dari hasud karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan
seperti api memakan kayu bakar”. ( H.R Abu
Dawud )
4.Hasad dapat
memecah belah persatuan
Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah menyampaikan sebuah hadits Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi:
إِيَّاكُمْ
وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ، وَلاَ تَحَسَّسُوْا، وَلاَ
تَجَسَّسُوْا، وَلاَ تَنَافَسُوْا، وَلاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ
تَدَابَرُوْا، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهَ إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمْ،
الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخْذُلُهُ، وَلاَ
يَحْقِرُهُ، التَّقْوَى هَهُنَا، التَّقْوَى ههُنَا -يُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ-
بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ
الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَعِرْضُهُ وَمَالُهُ، إِنَّ اللهَ
لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ، وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ
إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
“Hati-hati
kalian dari persangkaan yang buruk (zhan) karena zhan itu adalah ucapan yang
paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam
keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian mencari-cari aurat/cacat/cela orang
lain. Jangan kalian berlomba-lomba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian
saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian
hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang Dia perintahkan. Seorang
muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka janganlah ia menzalimi
saudaranya, jangan pula tidak memberikan pertolongan/bantuan kepada saudaranya
dan jangan merendahkannya. Takwa itu di sini, takwa itu di sini.” Beliau
mengisyaratkan (menunjuk) ke arah dadanya. “Cukuplah seseorang dari kejelekan
bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim
yang lain, haram darahnya, kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak
melihat ke tubuh-tubuh kalian, tidak pula ke rupa kalian akan tetapi ia melihat
ke hati-hati dan amalan kalian.” (HR. ِAl-Bukhari no. 6066 dan Muslim no. 6482)
Karena sifat dengki atau hasad apabila telah
bercokol di dalam dada seseorang maka akan sangat sulit sekali sembuh. Apalagi
ketika ia telah mencapai stadium akhir, maka akan sangat berbahaya sekali.
Sampai-sampai sifat ini bisa memecah belah persatuan kaum muslimin.
Seorang yang beriman
kepada qada dan qadar tentu tidak akan bersikap dengki kepada orang lain yang
mempunyai kelebihan karena ia menyadari bahwa hal itu merupakan kehendak dan
kekuasaan Allah Swt.
Setiap muslim /
muslimah wajib hukumnya menjauhi sifat hasud (dengki) karena hasud termasuk
sifat tercela dan merupakan perbuatan dosa. Firman Allah:
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
“Dan janganlah kamu iri
hati terhadap apa yang dikarunkan Allah kepada sebahagiankamu lebih banyak dari
sebahagian yang lain” (Q.S. An-nisa, 4:32)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar