Assalaamu’alaikum Warohmatullahi
Wabarokaatuh
Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil
‘alamiin Wassholaatu Wassalaamu ‘alaa Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala aalihi
Washohbihi ‘ajmaiin.
amma ba’du.
Yang kami hormati sohibul bait
(keluarga besar bapak …… yang berbahagia) yang kami hormati para alim ulama,
para hujaj, para asatid, bapak-bapak, ibu-ibu dan Hadirin-hadirat sekalian
Mudah-mudahan selalu dipanjangkan umurnya, dimudahkan urusannya, dianugrahkan
rezeki yang halal yang berlimpah yang berkah untuk beribadah kepada Allah
SWT Aminn..
Pertama marilah kita panjatkan puji
syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita beribu-ribu macam nikmat,
berjuta-juta macam nikmat, sehingga apabila ranting-ranting di seluruh dunia
dijadikan sebagai penanya dan seluruh air laut dijadikan sebagai tintanya
niscaya tidak akan bisa, tidak akan sanggup menghitung nikmat Allah yang sangat
banyak. Subhaanallah..
Kedua Sholawat beserta salam marilah
kita transfer, kita sms kepada idola kita, junjungan kita, panutan kita, suri
tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman
onta hingga zaman mobil Toyota, betul bu.. dari zaman gelap gulita hingga zaman
kijang inova, betul pak.. dari zaman edan hingga zaman mobil sedan, betul
penonton… dan dari zaman minuman dan judi hingga zaman mobil merci.
Hadirin sekalian yang dimuliakan
Allah. ijinkanlah saya berdiri di sini, untuk bermuwajahah, bersilaturrahmi, untuk
menyampaikan suatu hikmah, ilmu, walau pun hanya sedikit, yang mudah-mudahan
dengan izin Allah SWT bisa berguna, bermanfaat, dan bisa kita amalkan dalam
kehidupan kita sehari-hari.. amiin.
Kemudian kata hikmah dalam alfiyah
mahfudzot dikatakan:
Lihatlah/amalkanlah apa yang
dikatakan, kalau toh perkataannya itu ilmu, baik. Tapi jangan sekali-kali kamu
melihat orang yang mengatakannya.
bu… pak… maaf-maaf nih!! tahu ngga
ayam?? Tahu ngga telur?? Yah klo ngga tahu mah, sungguh terlalu!! Nah
telur walaupun keluarnya dari …. Maaf!! dubur pantatnya ayam. Tetapi
selama yang keluar itu berguna, bermanfaat, menyehatkan!! Ambil!!
Pake!! Gunakan!! tapi kalo yang keluarnya selain telur, mana bau,
encer lagi!! Jangan dicomot, jangan diambil, apa lagi sampe dikantongin… kata
bang H. Roma, terlalu!!!
Para jamaah sekalian yang dimuliakan
Allah SWT
Kata khitan berasal dari bahasa arab yang artinya adalah
“memotong. Pengertian memotong yang dimaksud dalam khitan
adalah memotong kulit yang menutup alat kelamin pria.
KHITAN MEMPUNYAI BANYAK MANFAAT ANTARA LAIN :
1 yang pertama, khitan .dilihat dari
segi kesehatan, maka khitan itu adalah suatu usaha pencegahan (preventif)
terhadap penyakit. Para pakar kedokteran telah sepakat berpendapat, bahwa
dengan melakukan khitan khitan itu maka tercegahlah tertinggalnya zat-zat dan
hama-hama di ujung alat kelamin laki-laki, yang waktu persetubuhannya bisa
masuk ke dalam rahim perempuan.
aedah khitan: Seperti yang diungkapkan para ahli kedokteran
bahwa khitan mempunyai faedah bagi kesehatan karena membuang anggota tubuh yang
yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak
sedap.
2 yang kedua, khitan itu agar payu rabi (bhs. Jawa), karena gadis-gadis atau
perawan-perawan itu kalau akan dinikah oleh orang yang belum khitan tentu tidak
mau, malah-malah perawan itu mengejek “ wong suat ae durung kok arep rabi to
le....le.... emoh aku”.
3 yang ketiga, khitan itu bisa menyebabkan ketinggian derajat seseorang. Buktinya, para
tokoh kita, para bapak kyai dan para pejabat kita semua bisa mempunyai derajat
yang tinggi lantaran mereka semua sudah sunat atau khitan. Tanpa khitan tidak
mungkin mereka jadi pak kyai.
4. yang keempat, khitan itu bisa menambah nikmatnya
hubungan seksual. Seperti halnya maka pisang yang sudah dikupas kulitnya dan
sebelum dikupas kulitnya, tentu lebih enak yang sudah dikupas kulitnya.
Khitan atau sirkumsisi (Inggris: circumcision) merupakan bagian dari syariat Islamkarena :
1.
Khitan dalam agam Islam termasuk
bagian dari fitrah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
الْفِطْرَةُ
خَمْسٌ – أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ – الْخِتَانُ وَالاِسْتِحْدَادُ
وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَقَصُّ الشَّارِب
“Fitrah itu ada lima perkara : khitan, mencukur bulu
kemaluan, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis “
(H.R Muslim 257).Akan tetapi kuku-kuku tersebut jangan dibiarkan tumbuh lebih dari 40 hari karena hal itu dilarang, sebagaimana dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
وُقِّتَ لَنَا فِي قَص
الشَّارِبِ وَتَقْلِيْمِ
اْلأَظْفَارِ وَنَتْفِ
اْلإِبْطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ
أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ
مِنْ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً
“Ditetapkan waktu bagi kami dalam memotong kumis, menggunting kuku, mencabut rambut ketiak dan mencukur rambut kemaluan, agar kami tidak membiarkannya lebih dari empat puluh malam.” (HR. Muslim no. 598)
Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullahu berkata:
“Pendapat yang terpilih adalah ditetapkan waktu 40 hari sebagaimana waktu yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga tidak boleh dilampaui. Dan tidaklah teranggap menyelisihi sunnah bagi orang yang membiarkan kuku/rambut ketiak dan kemaluannya panjang (tidak dipotong/dicukur) sampai akhir dari waktu yang ditetapkan.” (Nailul Authar, 1/163)
Dari sini, maka seseorang diperbolehkan membiarkan tidak mencukur bulu kemaluan dengan waktu tidak melebihi dari dari empat puluh malam. Kalau lebih dari empat puluh malam, maka tidak dipebolehkan. Seharusnya orang muslim itu mengagungkan hukum-hukum Allah Ta’ala, Allah berfirman,
وَمَنْ يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ عِنْدَ رَبِّهِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang
terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.”
(QS. al-Hajj: 30).
وقال تعالى : وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ
تَقْوَى الْقُلُوب
Dan firman Allah Ta’ala, “Demikianlah
(perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka
sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. al-Hajj: 32)
Yang dimaksud dengan fitrah adalah sunnah yang merupakan ajaran agama para
Nabi ‘alaihimus salam[1].
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “ Fitrah ada dua jenis.
Pertama adalah fitrah yang berkaitan dengan hati, yaitu ma’rifatullah
(mengenal Allah) dan mencintai-Nya serta mengutamakan-Nya lebih dari yang
selain-Nya. Kedua yaitu fitrah amaliyyah, yaitu fitrah yang disebutkan
dalam hadits di atas. Fitrah jenis yang pertama menyucikan ruh dan membersihkan
hati sedangkan fitrah yang kedua menyucikan badan. Keduanya saling mendukung
dan menguatkan satu sama lain. Yang utama dan pokok dari fitrah badan adalah
khitan”[2].
2. Dari ‘Utsaim
bin Kulaib dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya ia pernah datang kepada Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam lalu mengatakan:
قَدْ أَسْلَمْتُ فَقَالَ لَهُ النَِّبيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلْقِ عَنْكَ شَعْرَ الْكُفْرِ وَاخْتَتِنْ
“Sungguh saya telah masuk Islam.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Buangkanlah darimu rambut/bulu kekufuran (yakni rambut/bulu yang tumbuh semasa kamu kafir), kemudian berkhatanlah” (HR Imam Ahmad dan Abu Daud dari ‘Uthaim bin Kulaib r.a. Lihat; al-Jami’ as-Saghier, hadis no; 1580).
3. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِخْتَتَنَ إِبْرَاهِيْمُ خَلِيْلُ الرَّحْمَنِ بَعْدَ ماَ
أَتَتْ عَلَيْهِ ثَمَانُوْنَ سَنَةً
“Ibrahim Khalilur Rahman berkhitan
setelah berumur delapan puluh tahun.”
Khitan merupakan ajaran Islam,
warisan Nabi Ibrahim. Namun agama-agama selain islam, nasrani dan yahudi
sebenarnya juga mengajarkan pemeluknya, untuk melaksanakan khitan ini.
Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhori dinyatakan,
عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: اخْتَتَنَ اِبْرَاهِيْمُ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَ
هُوَ ابْنُ ثَمَانِيْنَ سَنَةً بِالْقَدُوْمِ. مسلم 4:
Dari Abu Hurairah, ia
berkata; Rasulullah SAW bersabda, "Nabi Ibrahim 'AS berkhitan saat beliau
berusia delapan puluh tahun dengan menggunakan kampak". [HR. Muslim juz 4,
hal.
“Nabi Ibrahim melaksanakan khitan ketika
berumur 80 tahun dengan menggunakan kapak.” Jadi, klo sekarang bapak-bapak,
para pemuda, anak-anak, ncang, ncing, enya, babeh, kita wajib bersyukur, kenapa
kita wajib bersyukur??? karena sekarang dikhitan, ngga pake kampak lagi, coba
klo dikhitan masih pake kampak. Yang dikhitan, bisa pada kabur men!! Bisa
Ngaciiir coy!! Bisa Ngibrit mabro!! Pa lagi orang jepang yang muallaf, baru
masuk islam, bisa-bisa ngga jadi masuk islam, orang pake bambu runjing aja
takut, apalagi pake kampak…hehe.
=Para bapak
para undangan yang kami hormati.Kita selaku ummat islam dan ummat Muhammad
seharusnya mensyreatkan apa yang telah diperintahkan pada kita semua
diantaranya adalah perintah mengkhitan anak.karena dengan khitan berarti kita
telah menghilangkan najis dan sebelum anak itu dikhitan maka berarti belum suci
dari najis dan solatnya belum dianggap sah.Selain itu khitan merupan sunnah
nabi Ibrahim sekaligus mmemberi kesehatan itu pada anak itu sendiri dan
mendapat pahala dari Allah swt..
Sejak itulah Nabi Ibrahim
mensyariatkan khitan pada ummat dan keturunannya begitu pula Nabi Muhammad juga
meneriuskan syariat mengkhitan anak kepada umatnya termasuk kita semua.Apa yang
disariatkan pada nabi Ibraim juga disyariaatkan pada nabi Muhammad agama yang
di bawa nabi Ibrahim juga diikuti oleh nabi Muhammad.Hal ini sesuai dengan
firman Allah
ثُمَّ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ اَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ اِبْرهِيْمَ
حَنِيْفًا. وَمَا كَانَ مِنَ اْلمُشْرِكِيْنَ. النحل:123
Kemudian Kami wahyukan
kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif. Dan bukanlah
dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah”. [QS. An-Nahl : 123]
=Ayat ini memerintahkan umat nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam untuk mengikuti tata cara ritual Nabi Ibrahim
alaihissalam, dan salah satunya adalah berkhitan, sebagaimana disebutkan
di dalam hadits Bukhari.
Dalam ayat lain Allah berfirman
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ
لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ
آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ
مُسْلِمُونَ (البقرة 133)
Adakah kamu hadir ketika Ya`qub kedatangan
(tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu
sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan
Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa
dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.”
Ada pesan nabi Ibrahim untuk kita,sampai
sekarang sampai kapanpun pesan itu harus selalu kita ingat,harus kita masukkan
dalam hati sedalam-dalamnya,harus kita letakkan kepikiran kita
sekuat-kuatnya.Peasan nabi Ibrahim itu diabadikan oleh Allah dalam surat al-baqarah
ayat 132.Isi pesannyannya adalah
يَا بَنِيَّ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ
إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ (البقرة 132
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي
وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. (Qs al-Mâidah/5:3).
Kita sebagai hamba Allah yang
beragama islam wajib hukumnya berkhitan karena dengan berkhitan berarti kita
telah menghilangkan najis yang merupakan salah satu syarat sahnya solat . Didalam kita b
ushul fiqih dijelaskan:
كُلُّ مَايُتَوَصَّلُ بِهِ اِلَى الْوَاجِبِ
فَهُوَ وَاجِبٌ.
Artinya:
Semua perkara yang dibuat lantaran untuk melaksanakan
perkara wajib, maka hukumnya pun wajib.
Para hadirin sekalian!
Demikianlah sekedar uraian tentang khitan yang dapat kami sampaikan, semoga
ada manfaatnya. Dan sekali lagi marilah kita berdo’a semoga adik......yang
baru dikhitan ini segera sembuh dan semoga kelak bisa menjadi anak yang taat
kepada Allah SWT, taat kepada Rosulullah SAW dan taat kepada kedua orang tuanya
dan bisa berguna bagi agama, bangsa dan negara. Amin..!.
alhamdulillah
BalasHapusجَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء
Alhamdulillah syukron pak ustad atas share ilmunya mudah" jd amal jariyah aamiin
BalasHapusBagus, trimakasih,
BalasHapusIzin share ya ustadz
BalasHapusAlhamdulillah.. terimakasih atas tausiyah , insyaallah sangat bermanfaat.
BalasHapusMakasih atas tausiyah nya
BalasHapusTerima kasih,,,tapi kami masih belum bisa baca tulisan Arab tanpa harokat,,,
BalasHapusJAZAAKUMULLAH KHOIRON JAZAA'
BalasHapusMakasih, sangat bermanfaat
BalasHapusAlhamdulillah,matur swn
BalasHapusK doain pida bulan september mau pidato d lubang buaya alias LB tentang khitan
BalasHapusAlhamdulillah nambah ilmu.. Semoga ustad diberi keleluasaan ilmu dan derajat dari Allah swt aamiin
BalasHapusSyukron
BalasHapusOk fine
BalasHapusBaik baik saha
Terima kasih banyak
BalasHapusIjin copas ustadz
BalasHapusIzin copas ustz
BalasHapusMasyaallah mudah mudahan bermanfaat kanggo urang sadayana aminn🤲🏻
BalasHapusIzin share pak ustadz
الحمد لله جزاکم الله خیرا کثیرا .امینج
BalasHapusMasyaallah makasih banyak ustadz🙏
BalasHapusMakasih tsushiyahnya pak ustadz, sangat bermanfaat
BalasHapusSukron katsiron
BalasHapus